MTS NW 2 NEWS

Minggu, 06 November 2022

Sekilas Pertempuran Surabaya dan Semangat Pertempuran di Lombok

SEKILAS PERTEMPURAN SURABAYA

§  Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945, bendera nasional Sang Saka Merah Putih harus dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.

§  Pada bulan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.

§  Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

§  Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

§  Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.

§  19 September 1945.Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia.

§  Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut.

§  Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik. Di Hotel Yamato pun terjadi ricuh.Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.

§  Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata.

§  Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi.

§  Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

§  Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.

§  Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah, Bung tomo berpidato melalui radio membakar semangat pejuang di surabaya hingga terjadi pertempuran 10 November.

§  Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

§  Semangat pertempuran Surabaya juga mengalir di Lombok tepatya 7 Juni 1946, dengan Suara takbir bergemuruh"allahu Akbar",laskar-laskar pejuang lombok Timur denga bersenjatakan keris, golok, keleang, bambu runcing mengempur markas Gajah Merah milik Tentara NICA, 8 tentara belanda tewas dan 3 pejuang gugur

§  Atas arahan Maulana Syekh TGKH. Zainuddin Abdul Majid 8 Juni 1946 Penyerbuan Tanks Militer NICA di Selong dipimpin oleh TGH. Muhammad Faishal Abdul Majid. Beliau Gugur dalam Pertempuran Tersebut

0 komentar:

Posting Komentar