MTS NW 2 NEWS

Selasa, 06 Juni 2023

Marketplace Guru

MARKET PLACE GURU

Ide pembuatan marketplace guru dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pada 24 Mei 2023. Mampukah gagasan ini menjadi solusi jitu persoalan terkait perekrutan guru.

Marketplace Guru, merupakan sebuah langkah dari pemerintah saat ini untuk melakukan pemetaan dan mitigasi terhadap kebutuhan tenaga pendidik di Indonesia.

Dari sudut pandang Normatif, marketplace Guru ini bertujuan untuk mempermudah sekolah dan calon guru dalam prosesi lamaran pekerjaan. Sistemnya sama kaya Shoppi, Lazada, Buka lapak dan Tokpedia,  dimana sekolah-sekolah akan  menjadi "konsumen" sedangkan calon guru sebagai "penjual dan barang yang dijual". Bahasanya terlalu kasar. Tapi begitulah sistemnya kelak seandainya ini akan berlaku di dunia pendidikan.

Sistem dan cara calon guru untuk bisa eksis di marketplace guru juga tidak berbeda dengan Penjual-penjual online di marketplace yang selama ini kita ketahui, calon guru akan memasukkan data diri secara lengkap ke marketplace, setelah itu kita tinggal menunggu apakah ada sekolah/madrasah baik negeri maupun swasta yang tertarik untuk mempekerjakan kita di Sekolah/Madrasah mereka.

Calon guru  akan bisa menjadi bagain dan sasaran dari di Marketplace Guru. Hanya mereka yang sesuai dengan kriteria tertentu dan bisa dipasarkan disana, siapa saja calon guru yang menjadi sasarannya, sejauh ini cuma ada 3 yaitu :

§  Suplay guru 1) Guru Honorer yang lulus Seleksi untuk mengikuti calon guru ASN

§  Suplay guru 2) Semua lulusan PPG Prajabatan yang lulus uji komptensi dan dinyatakan memnuhu syarat sebagai calon guru ASN

§  Suplay guru 3) Semua guru honorer yang lulus seleksi ASN dan lulus PPG

Setelah lulus dari PPG, kita baru bisa ikut seleksi pra Marketplace Guru. Disini kita akan inputkan data diri kita dan jobdesk kategori kita. Misalnya mereka yang jurusan PAI ya bisa masuk di kategori guru agama Islam SD, SMP, SMA. Mereka yang Pendidikan Matematika terkategori jadi guru Matematika SD, SMP, SMA. Mereka yang Pendidikan Luar Biasa akan masuk di kategori guru SLB. Dan lainnya sesuai dengan lulusan dan kategorinya

Untuk lolos seleksi pra Marketplace Guru ini tidak hanya itu saja, tapi jakan ada juga  test CBT, psikologi, wawasan kebangsaan, dan penjuruan pendidikan sesuai dengan lulusannya. Jika tahapan itu sudah dilalui, dan dinyatakan lolos dan dirverifikasi, maka nama kita langsung ada di Marketplace Guru. Selanjutnya sekolah baik negeri maupun swasta akan sangat gampang menemukan guru yang sesuai dengan kebutuhan merka. Misalnya sekolah mau cari guru olahraga, tinggal pakai filter "Guru PJOK". Nanti nama-nama calon guru yang lolos seleksi tadi akan langsung muncul. Sehingga tidak akan ada lagi cerita guru Biologi ngajar mata pelajaran Fisika", atau "Guru Agama ngajar mata pelajaran Komputer"

Dan disinilah bagian yang tidak lazim dan akan bertentangan dengan keadaan yang sebeumnya. Selayaknya barang yang berkwalitas dan bagus serta layak dibeli, Guru harus punya branding softskill yang mendukung kemampuan diri sehingga skolah bisa tertarik ke calon guru tersebut, maka hari ini calon guru harus aktif di banyak organisasi, pernah jadi pemateri sana sini, dapet penghargaan atau juara perlombaan, selagi masih ada SK atau piagam, karenabukti tersebut bisa masukan ke data diri calon guru marketplace sehingga akan menjadi nilai tambahan bagi calon guru tersebut.

Kalau kita bisa ambil benag merahnya, program Marketplace Guru ini akan membuat guru-guru pola lama akan kurang bisa bersaing dengan guru-guru yang menguasai teknologi dan softskil yang berkembang sesuai zaman, dan secara tidak langsung akan menyingkirkan guru-guru lama, atau  guru-guru dengan kemampuan yang sangat rendah. Bahkan untuk sekedar ngisi form Google saja mereka tidam mampu.

Intinya apapun sistem Pendidikan yang akan berlaku,  dan dimana kita tidak berdaya untuk menolaknya, kuncinya Mulai sekarang sebagai seoarang guru untuk meningkatin soft skill dalam memangajar, teruslah meningkatkan penguasaan materi ajar, selalu mengikuti seminar atau worshop, membuat karya ilmiah atau artikel yang bisa di pubish di jurnal, karena itu akan berguna bagi para guru dan calon guru kedepan,  wassalam oleh : Taqiudin Zarkasi

 

Refrensi

https://www.kompas.id/baca/opini/2023/06/04/menyoal-marketplace-guru

https://katadata.co.id/sortatobing/ekonopedia/647eee782dba9/mengenal-marketplace-guru-usulan-menteri-nadiem-tuai-kontroversi

https://www.merdeka.com/peristiwa/heboh-marketplace-guru-dpr-usul-ke-mendikbudristek-diganti-ruang-talenta.html

0 komentar:

Posting Komentar